Oleh: KH. Abdurrahman Wahid[1] Judul tulisan ini semula ditetapkan: “Pengerasan Nilai-nilai Agama di Pedesaan Jawa Timur”. Judul tersebut sepintas lalu merupakan rumusan...
Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Peristiwanya terjadi di sebuah latihan pengembangan masyarakat di pesantren Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Seorang peneliti kelas kakap sedang mengajarkan...
Oleh: K. H. Abdurrahman Wahid Pada suatu malam, setelah jam 01.00 WIB, dokter Fahmi Dja’far Saifuddin menjemput penulis di rumah Jl. Kutilang,...
Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Yang dimaksudkan dengan elitisme adalah pandangan, bahwa hanya “cabang atas” masyarakat saja yang tepat pandangannya. Rakyat terlalu bodoh,...
Oleh: Abdurrahman Wahid Seorang ibu dari Semarang punya kasus yang lucu. Setiap tahun ia mendapat undangan ke Istana Merdeka. Mungkin sebagai...
Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Catatan harian Ahmad Wahib (alm) ternyata menimbulkan heboh juga. Mula-mula beberapa tinjauan buku menerima kehadiran buku harian tersebut...
Oleh : KH. Abdurrahman Wahid Haji Johanes Cornelis Princen (HJC Princen) panggilan akrabnya sehari-hari Poncke, sudah lama menggunakan kursi roda dan mengurangi...
Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Seorang pejabat tinggi negara kita bercerita di muka umum tentang banyaknya orang Indonesia yang mengobatkan dan memeriksakan gigi...
(Tinjauan Sepintas atas Sebuah Pendekatan) Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Kita sudah lama diyakinkan oleh sebuah kesimpulan bahwa pendidikan adalah wahana terpenting untuk...
Oleh: KH. Abdurrahman Wahid Pukul 05.00 WITA, di ruang tamu Ashram Ghandi milik Ibu Gedong Bagus Oka di bilangan Sanglah, Denpasar. Ketika...